Laman

Minggu, 20 November 2011

Kerajaan kuripan

kerajaan kuripan
berdiri sampai 1387
di gantikan oleh kerajaan negara dipa
Ibu kota Kuripan
bahasa banjar archais
agama syiwa-budha,kaharingan
pemerintahan monarki
-raja pertama ratu kuripan
-raja terakhir ratu kuripan
Sejarah
-di dirikan xxxx
-zaman kejayaan xxxx-1387
-krisis suksesi 1387
Kerajaan Kuripan, atau disebut pulaKahuripan, adalah kerajaan kuno yang beribukota di kecamatan Danau Panggang, Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Kerajaan Kuripan berlokasi di sebelah hilir dari
negeri Candi Agung (Amuntai Tengah). Diduga pusat pemerintahan
kerajaan ini berpindah-pindah di
sekitar Kabupaten Hulu Sungai
Utara dan Kabupaten Tabalong saat ini. Kabupaten Tabalong
terletak di sebelah hulu dari
Kabupaten Hulu Sungai Utara,
karena di kawasan Kabupaten
Hulu Sungai Utara sungai Bahan/
sungai Negara bercabang ke arah hulunya menjadi dua yaitu
daerah aliran sungai Tabalong
dan daerah aliran sungai
Balangan. Menurut kebiasaan di Kalimantan, penamaan sebuah sungai biasanya berdasarkan
nama kawasan yang ada di
sebelah hulunya. Karena itu
penamaan sungai Tabalong
berdasarkan nama daerah yang
ada di sebelah hulu dari sungai tersebut, yang pada zaman
Hindia Belanda disebut Distrik Tabalong. Sungai Tabalong adalah anak sungai Bahan, sedangkan
sungai Bahan adalah anak sungai Barito yang bermuara ke laut Jawa. Diduga nama Kerajaan Kuripan
sebutan lain dari Kerajaan
Tabalong yang disebutkan dalam Kakawin Nagarakretagama yang ditulis pujangga Majapahit yakni Mpu Prapanca pada tahun 1365. Sebutan Kerajaan Tabalong
berdasarkan nama kawasan
dimana kerajaan tersebut
berada. Sedangkan nama Kuripan
mungkin nama ibukotanya saat
itu. Nama Kuripan diduga adalah nama lama kota Amuntai di
Kabupaten Hulu Sungai Utara
yang terletak di sekitar muara
sungai Tabalong. Menurut Tutur Candi, Kerajaan
Kahuripan adalah kerajaan yang lebih dulu berdiri sebelum Kerajaan Negara Dipa. Karena raja Kerajaan Kahuripan menyayangi Empu Jatmika
sebagai anaknya sendiri maka
setelah dia tua dan mangkat
kemudian seluruh wilayah
kerajaannya (Kahuripan)
dinamakan sebagai Kerajaan Negara Dipa, yaitu nama daerah
yang didiami oleh Empu Jatmika.
(Fudiat Suryadikara, Geografi
Dialek Bahasa Banjar Hulu,
Depdikbud, 1984 Kerajaan Kuripan ini diduga
adalah kerajaan yang sama
dengan Kerajaan Tanjungpuri
atau Kerajaan Nan Sarunai atau
mungkin pula Nan Sarunai adalah
bawahan dari Kuripan. Selanjutnya kekuasaan kerajaan
orang pribumi kemudian
digantikan penguasa baru
daerah ini yaitu Dinasti Negara
Dipa yang berdarah Majapahit. Pemerintahan suku Maanyan di
kerajaan Nan Sarunai mendapat
serangan dari Jawa (Majapahit)
sebanyak dua kali yang disebut
orang Maanyan dengan istilah
Nansarunai Usak Jawa, sehingga suku Maanyan menyingkir ke
pedalaman pada daerah yang
dihuni suku Lawangan kecuali
sebagian yang kemudian
bergabung ke dalam
pemerintahan orang Majapahit. Diduga serangan yang kedua
adalah serangan dari Pangeran
Surya Nata I yang telah
mengokohkan kedudukannya
sebagai Raja Negara Dipa setelah
menikah dengan Putri Junjung Buih. Menurut orang Maanyan,
kerajaan Nan Sarunai ini telah
ada pengaruh Hindu, yaitu
adanya pembakaran tulang-
tulang dalam upacara kematian
suku Maanyan, yang merupakan aliran Hindu-Kaharingan,
sebelumnya tidak dikenal
pembakaran tulang-tulang dalam
agama Kaharingan yang asli.
Periode Kerajaan Kuripan/Nan
Sarunai ini sezaman dengan Kerajaan Kutai Martadipura, sedangkan Periode Negara Dipa
sezaman dengan Kerajaan Kutai Kartanegara yaitu di masa kerajaan Majapahit. Negara Dipa merupakan kerajaan yang multi-
etnik yang pertama di
Kalimantan Selatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar